A. Hakikat Anak Didik Pada Pembelajaran Matematika SD/MI
1. Anak Pada Pembelajaran Matematika
Kajian yang selalu menarik perhatian karena adanya perbedaan karakteristik, khususnya antara Hakikat Anak dan Hakikat Matematika.
- Hakikat Anak pada dasarnya masih pada tahap perkembangan dan pola pikirnya masih belum formal atau masih beranekaragam intelegensinya.
- Hakikat Matematika pembelajarannya mengenai pemikiran yang deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis, abstrak, dan bahasa simbolnya padat arti. membutuhkan olahan yang sistematis, logis, kritis, dan penuh kecermatan.
2. Anak Sebagai Individu yang Berkembang.
-karena hal yang konkrit yang dapat dimengerti orang dewasa masih belum dapat di mengerti oleh anak, pada dasarnya perkembangan anak atau kemampuan intelektualnya harus sesuai dengan perkembangan intelektualnya. Individu anak dan orang dewasa akan berbeda dalam hal minat, bakat kemampuan, kepribadian, dan pengalaman lingkungannya. dan yang harus di mengerti seorang anak itu harus mendapat perhatian khusus atau lebih.
3. Kesiapan Intelektual Anak
para ahli seperti Peaget, bruner, Brownell, Dienes percaya bahwa jika kita memberikan pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik maka kita harus memperhatikan tingkat perkembangan berfikir anak tersebut.
a. Kekekalan bilangan (banyak)
anak mengerti banyaknya benda - benda akan tetap walaupun letaknya berbeda - beda. seperti banyaknya pensil yang berdekatan dengan yang diranggangkan dijajarkan sama. Tetapi siswa belum menyatakan bahwa banyak pensil tersebut tidak sama karena susunanya berbeda sehingga kelihatanya berbeda,maka ia belum dapat mengetahui atau memahami hukum kekekalan banyak (bilangan). jadi anak belum diwaktunya untuk belajar konsep penjumlahan.
b. kekekalan materi (zat)
banyaknya air
pada ke-2 bejana gelas adalah berbeda
banyaknya (zat) walaupun ditumpahkan dari 2 bejana yang isinya sama. Pada
keadaan seperti ini anak baru bisa memahami yang sama atau berbeda itu dan satu
sudut pandangan yang tampak olehnya.
|
||||
Gambar 1.2a
|
Gambar 1.2b.
|
c. kekekalan panjang
anak yang belum mengenali
kekekalan panjang akan mengatakan bahwa dua utas tali (kawat) yang tadinya sama
panjangnya menjadi sama panjang, bila yang satu dikerutkan dan yang satunya
lagi tidak.
|
|
|||
Gambar 1.2a
|
Gambar 1.2b.
|
d. Kekekalan luas
anak yang belum memahami
kekekalan luas cenderung untuk berpendapat bahwa luas daerah yang ditutupi oleh
benda – benda di sebelah lebih luas, padahal keduanya sama luasnya, hanya cara
penyimpanannya saja yang berbeda sehingga kelihatan bereda.
|
||||
Gambar 1.2a
|
Gambar 1.2b.
|
e. kekekalan berat
bahwa berat benda itu tetap
walaupun bentuknya , tempatnya, dan atau alat penimbangannya berbeda – beda. Anak
usia 9-10 th
f. kekekalan isi
mengerti bahwa air yang
ditumpahkan dari sebuah bak atau gelas yang penuh adalah sama dengan isi sebuah
benda yang ditenggelamkannya. Anak usia 14- 15 th
g. tingkat pemahaman
sekalipun dikelas – kelas akhir kemampuan
mereka tetap terbatas. Mereka akan mengalami kesulitan – kesulitan sendiri,
mereka belum mampu membuktikan dalil secara baik. Dan mereka belum bisa
mendevinisakan atau dapat membuktikan dalil secara benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar